Seperti insan yang mempunyai organisasi kemasyarakatan, geografi juga mempunyai struktur ”organisasi” geografi yang bertujuan untuk memudahkan dalam menganalisis suatu problem yang dihadapi. Struktur organisasi geografi disusun sebagai berikut :
Struktur organisasi geografi.
(Sumber: Kuswanto, 2004)
a. Fakta Geografi: kejadian nyata. Contoh: Gempa bumi di Sumatera Barat, ukiran KRL di Bogor, wafatnya proklamator negara Republik Indonesia.
b. Distribusi ruang: di mana kejadian itu terjadi.
c. Skala peta: sanggup dihitung jaraknya dari rumah Anda atau kota Anda ke kota daerah kejadian.
d. Asosiasi areal: hubungan antartempat yang memungkinkan wilayah formal.
e. Wilayah formal: wilayah yang ditandai dengan asosiasi areal yang ditandai dengan alam fisik (gunung dan sebagainya), biotik (hutan, sawah, kebun), dan sosial (masyarakat, RT, RW).
f. Interaksi ruang: adanya hubungan antara satu fakta dengan fakta yang lain dalam satu ruang/tempat. Dengan hubungan timbal balik biasanya akan timbul fakta baru. Contoh: Interaksi antara gempa dan gelombang mengakibatkan tragedi gres yang lebih jago yang disebut tsunami.
g. Wilayah fungsional: wilayah-wilayah penting yang sangat dekat kaitannya dengan objek kejadian. Misalnya terjadinya gempa tsunami di Jepang wilayah yang paling penting yakni kota Kyoto.
Sumber : Geografi : untuk SMA/ MA Kelas X / penyusun, Dibyo Soegimo, Ruswanto; editor, Ayang Susatya, Sugeng Raharjo ; illustrator, Nashirudin. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
]]>